Tugas ICB Inaguration Day 2015

Makna,Keutamaan dan Hikmah Hijrah

               Hijrah secara bahasa berarti “tarku” (meninggalkan). “Hijrah ila syai” berarti “intiqal ilaihi ‘an ghairi” (berpindah kepada sesuatu dari sesuatu). Para ulama mengemukakan makna hijrah secara syar’i dengan berbagai definisi. Hijrah adalah perpindahan dari negeri kaum kafir atau kondisi peperangan ke negeri muslim. Hijrah berdasarkan makna Syar’i adalah perpindahan dari negeri orang zalim kenegeri orang-orang adil dengan maksud untuk menyelamatkan agama. Hijrah adalah Meninggalkan negeri yang diperangi (daarul harbi) menuju negeri Islam (daarul Islam)

Yang dimaksud makana khusus hijrah secara syar’i adalah hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah saw bersama para sahabatnya semoga Allah meridhai mereka dari kota Mekah menuju Madinah. Dilandasi oleh hadits dari Bukhari dari ibnu Abbas r.a sesungguhnya Nabi saw ketika futuh Mekah, yang artinya :

” Tidak ada hijrah setelah futuh Mekah akan tetapi hijrah dengan jihad dan niat. Apabila kalian dituntut untuk pergi, pergilah kalian”.

Ada juga hadits lain yang secara selintas terlintas bertentangan yaitu hadits dari Muawiyah Sesungguhnya nabi saw bersabda yang artinya :

”Hijrah tidak pernah terputus hingga terputusnya tobat. Dan tobat tidak akan terputus hingga matahari terbit dari barat”. Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi Ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh Telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Hijrah menurut istilah berarti ”tarku maa nahallaahu ’anhu” (meninggalkan sesuatu yang dilarang Allah swt). Oleh karena itulah pengertian hijrah yang harus senantiasa ada dalam diri setiap muslim adalah pengertian hijrah Maknawi.

Adapun pengertian hijrah secara maknawi dapat disimpulkan :

– Meninggalkan kejahilian menuju kepada nilai Islam

– Meninggalkan kekafiran menuju iman kepada Allah swt

– Meninggalkan kesyirikan menuju tauhid, mengesankan Allah

– Meninggalkan kebatilan menuju yang hak, kebenaran Islam

– Meninggalkan perbuatan maksiat menuju perbuatan ketaatan kepada Allah

Hijrah memiliki eksistensi yang sangat mulia dan posisi yang sangat besar di dalam Al Qur’an. Al Qur’an memerintahkan hijrah dengan lafaz yang bermacam-macam kalimat yang berbeda-beda dan dan susunan kata yang variatif. Dari bentuk –bentuk ayat yang dikemukakan di dalam Al Qur’an menunjukan bahwa Al Qur’an memiliki perhatian yang sangat besar terhadap hijrah serta kedudukan yang mulia.

Firman Allah dalam Surat An-Nahl 110 :

Dan Sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, Kemudian mereka berjihad dan sabar; Sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Firman Allah dalam Surat An-Anfal 74 :

Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka Itulah orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia.

Untuk menunjukan perhatian yang besar terhadap hijrah dan keutamaan yang tinggi, Al Qur’an memberikan sifat kepada kaum Muhajirindan Anshor dengan orang-orang yang mengikuti Rasulullah. Allah berfirman di dalam At Taubah:117: Sesungguhnya Allah Telah menerima Taubat nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, Kemudian Allah menerima Taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka, Ar-Razi berkata, ”Sesungguhnya ketika Allah menyebut mereka bersama dengan Rasulullah (dalam satu ayat) menunjukan betapa mulianya kedudukan mereka di dalam agama ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

http://kajianislammoderen.blogspot.co.id/2010/03/hikmah-hijrah-dalam-kehidupan-muslim.html

http://www.ppm-diniyyahpasia.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=109:makna-hijrah-dalam-kehidupan&catid=43:artikel

Mentoring Agama 6 (Cara Bergaul yang Baik dan Benar)

Bergaul bagi setiap orang sangatlah penting,karena kita sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri tanpa orang disekitar kita dan cara yang efektif adalah dengan cari bergaul (positif).Bergaul haruslah berhati-hati bergaulah dengan cara yang baik agar tidak terjerumus di dalam hal yang buruk.

Cara bergaul yang baik dan benar :

  1. Berteman dengan siapasaja,tetapi tetaplah berhati-hati dalam sebuah proses pergaulan dan tetap menjaga jarak dari hal yang membahayakan diri
  2. Memahami satu sama lain,agar proses pergaulan berjalan lancar dan teman kita juga merasa nyaman.
  3. Bersikaplah biak,karena sikap baik akan membawa atau mengajak teman kita untuk lebih baik kepada kita
  4. Menghormati satu sama,dalam bergaul sikap menghormati sangatlah penting agar kalian juga dapat dihormati oleh teman kalian sendiri.
  5. Menjaga perkataan,jangan sampai peribahasa mulutmu harimaumu muncul ketika kau sedang bergaul dengan teman-temanmu.
  6. Bercanda janganlah berlebihan,apalagi jika kita menyinggung perasaan orang lain dan mengejek-ejek seseorang

Mentoring Agama 5 (Meneladani Sifat Nabi Muhammad SAW)

  1. Sifat siddiq

Siddiq merupakan sifat yang berarti jujur,jadi sebagai seorang makhluk Allah SWT kita harus bisa memiliki sifat siddiq.Jujur tidak hanya dalam perkataan tetapi jujur dalam perbuatan dan lain sebagainnya .janganlah kau senantiasa bebohong

 

  1. Sifat Amanah

Sifat Amanah artinya dapat dipercaya,apabila kamu di percayaai atau dikasih tanggung jawab maka beajarlah menjadi orang yang memiliki sifat amanah sebagai berikut,karna sesungguhnya orang lainpun akan baik kepada kita dan menghargaii kita

 

  1. Sifat Fatanah

Sifat fatanah memiliki arti cerdas,sebagai umat manusia terutama umat muslim haruslah memiliki akal yang cerdas agar tidak mudah terjerumus kedalam hal-hal yang buruk dan dapat menyelakakan dunia dan akhirat kita

 

  1. Sifat Tablig

Sifat Tablig yaitu menyampaikan sesuatu dengan benar,menyampaikan kebenaran dan mencegah keburukan ataupun kemaksiatan kepada orang banyak

Mentoring Agama 4 (Husnuzan Kepada Allah SWT)

Husnuzan artinya berbaik sangka lawan kata husnuzan adalah suudzan yang berarti berprasangka buruk terhadap sesuatu.Sifat Husnuzan merupakan sikap yang terpuji yang harus dilakukan setiap makhluk hidup terlebih sifat tersebut membawaka tetanangan bagi hati kita agar hati kita senangtiasa bersih dari sifat yang tercela dan membuat hati dan fikiran kita terasa tak nyaman

Mentoring Agama 2 (Berbakti Kepada Kedua Orang Tua)

Orang tua kita adalah dua makhluk Allah yang harus kita muliakan,karna dari merekalah kita telah dilahirkan kebumi ini dan dibesarkan dengan jeripayah dan kasih sayang yang begitu besar kepada kita sang buah hatinya.Ridhonya Allah SWT adalah ridhonya orang tua,jika kau ingin hidupmu berkah dan diridhoi Allah SWT maka berbaktilah kamu kepada kedua orang tuamu.

Berbakti kepada kedua orang tua tidaklah menyulitkan dirimu,hanyasaja kau perlu mempunyai jiwa yang ikhlas untuk berbakti kepadanya.Hal yang sederhana untuk berbakti kepada kedua orang tua kita,kita sebagai mahasiswa adalah hargailah jeripayah mereka yang telah membesarkanmu hingga saat ini apalagi yang merantau jauh dari orang tua,kita hanya perlu menanyakan kabar mereka,mengingatkan mereka dengan hal2 yang sering diingatkan pula oleh mereka kepada kita seperti “ayah ibu sedang berada dimana?” “sudah makan apa belum?” “sudah sholatkah?” dan dan lain sebagainnya,yang terpenting

Mentoring Agama 1(Niat Ikhlas)

Niat iklhlas adalah niat yang dilakukan tanpa mengaharapkan imbalan dan dlakukan atas nama Allah SWT.Niat ikhlas mudah untuk dilakukan namun banyak yang masih salah mengartikan niat ikhlas lantaran cobaan dan rintangan yang dihadapi dalam menjalankan niatnya.Niat yang sederhana yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah belajar dari cara salang membantu sesama manusia

Niat adalah ruh daripada amal,apabila niat yang dilakukan dengan cara yang baik,begitu pula dengan amalanya,dan juga sebaliknya.